Sunday, July 19, 2009

Bunyi Yang Dilihat

Gila kah?
Kalau malam sunyi tiba-tiba datang suara menyanyi
merantai hati tersadai di sabit bulan
datang kupu-kupu mengibas sayap
berjuta warnanya membentuk rasa cinta
gila kan?

lagi gila
kalau hari-hari
merasakan nadi kita semakin dekat
berkongsikan udara yang sama
bertongkatkan janji yang sama
nyatanya takkan patah pasak sakti itu bukan?

sedetik masa sekali bergerak
melawan arus sungai menyusur ke tasik chini
berpayungkan susunan bintang membentuk buruj
lengkap garisnya
dan suara nyanyian itu
masih terkesan auranya

gemersik suara indah tuturnya
Gendang, serunai, biola
beralun menjadi satu nada
meremangkan roma tengkuk yang mendengar
melihatkan kelip-kelip di balik rumpun
hilang rasa takut, datang rasa tenang

gila kan?
bagaikan satu pesta alam
paling besar untuk satu malam yang kelam
mata terkatup, akal melayang
bagaikan menyandang mimpi
paling sempurna untuk satu malam yang sepi

"di balik lipatan kertas usang"

5 tahun kencana dewi pergi
melangkau 3 benua
meredah musim tengkujuh
selang sehari dia tidur bermaindikan embun
menumpang di balik pohon
dekat dengan aur hitam
berselimutkan batik jawa
kiriman bapak mastor andika

dia menjadi orang yang berbeda
dari satu kampung bermukim
nomad lagi dia ke desa yang lain
sehari sedulang nasi padang
kencana menjual nasib
sama dibekal dengan bungkusan tapai

malam datang bersama bulan
kencana menyepi di balik tirai usang merah
disisir rambutnya
diikalkan sanggul dengan ranting kayu yang dipatahkan
dipecahkan tanah kapur sebati menjadi warna
dicorakkan huruf-huruf rumi bernada
atas kertas kayu yang rapuh asasnya
sesekali kencana bersiul
melagukan puisi
tidak pincang nadanya
tidak sekali di koyakkan kertasnya

tempat itu langsung tidak asing buat kencana
setiap hari, tidak lelah dia menjadi kuli
ramah mulutnya
dalam lesung pipit bila tersenyum
sekali dia bernyanyi di batas sawah kampung jambi
seluruh alam pasti gembira menari
kencana benar seakan dewi
mendepangkan sayapnya
memimpin anak-anak kecil
menghafal 26 kerat rumi
diajarkan apakah termaksud dalam rangkap puisi

5 tahun kencana pergi
tidak sekali dalam sebulan
kencana lupa kirimkan utusan
lagu-lagu cinta indah
di balik lipatan kertas usang

Darah Bernyawa

hati itu tidak bujur
tidak jugak bulat
hati itu diikat
dengan salur darah berlikat

kalau ditekan, membulat beku darahnya
kalau dijentik, teresak-esak ia meraung
apatah lagi direntap

mati terus nadinya!

dia ketawa kerana berahsia
bila diam
mungkin bakal mati hatinya