maafkan saya
karena meditasiku
sedang meramas nyawamu baldu
seraya kutiupkan liuk sangkakala nurkasih
usah sekelumit zarahpun kau gusar bimbangi
petang ini riang trang tang tang
apalagi maunya itu cinta
biarkan ia berkecai hancur
biarkan tubuhku jadi lulur
akan kubakarkan api dendam
kesumat menyengat
lalat!
No comments:
Post a Comment